10/27/2016

Sinopsis One Piece 844: Air Mata Sanji, Perpisahan Dengan Luffy Si Topi Jerami

Sinopsis One Piece 844: Air Mata Sanji, Perpisahan Dengan Luffy Si Topi Jerami

Sinopsis One Piece Chapter 844 mengisahkan pertarungan Sanji vs Luffy. Sanji menghajar sang kaptn habis-habisan, sementara Luffy tidak melawan. Luffy sadar, Sanji menyerangnya hanya untuk berpura-pura saja di depan Keluarga Vinsmoke. Meski babak belur, kemudian ditinggalkan oleh sang nakama, Luffy berkeras untuk menunggu Sanji kembali. Katanya, "Tanpamu aku tak akan bisa menjadi Raja Bajak Laut!"

Cerita One Piece 844 berjudul 'Sanji vs Luffy' merupakan kelanjutan chapter sebelumnya. Luffy dan Nami yang berhasil mengalahkan Charlotte Cracker, bertemu dengan iring-iringan kereta kencana Keluarga Vinsmoke. Luffy menyapa Sanji, tetapi justru dibalas sengit oleh sang koki. Luffy heran mengapa Sanji berubah menjadi sosok asing bermulut keji. Sanji menjawab, "Apa kalian masih belum mengerti juga?! Aku sangat tersentuh kalian sudah mencariku jauh-jauh kemari, tapi sayang sekali hal itu tidak perlu."


Sanji menambahkan, "Dibandingkan kalian kelompok bajak laut kecil dan miskin, Big Mom adalah kelompok bajak laut yang besar dan kaya. Mereka adalah pilihan terbaik yang kumiliki. Bagiku, [bergabung dengan mereka] inilah yang disebut kebahagiaan. Dan lagipula, aku ragu kau bisa menjadi Raja Bajak Laut!"

Luffy masih tidak percaya dengan sikap Sanji yang berubah. Tapi, Sanji sudah bertekad melawan Luffy. Oleh karenanya, ia tidak tanggung-tanggung, mengeluarkan jurus terampuhnya Diable Jambe, dengan kaki yang menyala-nyala oleh api. Sanji menendang Luffy hingga terpental ke belakang. Tapi, Luffy sama sekali tidak melawan. Ia hanya bangkit. Sementara, Nami ternganga menyaksikan pertempuran dua temannya ini.

Sanji bertanya mengapa Luffy tidak melawan. Tapi Luffy menegaskan, ia tidak akan membalas, dan ngotot untuk bertahan. Sanji kembali menghajar Luffy. Bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali. Sang kapten sudah babak belur. Sanji tidak menghentikan serangannya. Nami yang tidak tahan, berteriak mengingatkan, "Berhenti, Sanji! Kami hanya ingin mengajakmu pulang. Luffy bertarung melawan musuh sepanjang hari demi menemuimu di sini!"


-------------------------------------------
 SINOPSIS ONE PIECE
 Chapter 842: The Power of Fullness
 Chapter 841: To the East Blue
 Chapter 840: Iron Mask
 Chapter 839: I Owe You My Life
Chapter 838: Choniki
-----------------------------------------

Luffy mencegah Nami terlibat, memintanya tidak turut campur. Sanji terus menghajarnya hingga akhirnya, tendangannya tepat mengenai kepala Luffy. Kenangan bersama Luffy mengalir di pikiran Sanji. Ajakan pertama Luffy agar dirinya bergabung ke Kelompok Topi Jerami. Tetapi, ia berusaha menegarkan diri. Akhirnya terkapar di atas tanah penuh luka. Sanji berbalik, meninggalkannya untuk kembali ke kereta kencana Keluarga Vinsmoke.


Ketika itulah Nami menghentikannya, "Sanji, tunggu!"
Saat Sanji menoleh, Nami langsung menampar Sanji keras sekali. Dengan geram, Nami berkata, "Selamat tinggal, maaf kami sudah menghawatirkanmu."


Kereta kencana Keluarga Vinsmoke bergerak. Di sebelah sana, tempat yang ditinggalkan Sanji, Luffy bangkit kembali. Dengan wajah dan tubuh penuh luka, Luffy berteriak, "Tunggu Sanji! Apa yang kau katakan itu, aku tahu itu tidak benar-benar datang dari hatimu. Kau pikir aku mau mendengarnya begitu saja!? Jangan bercanda!! Tak peduli berapa kali kau menendangku, yang sakit adalah hatimu!!"


Sanji menutupi wajah. Air mata terjatuh. Ia menangis tanpa suara, tetapi tetap berusaha menyembunyikan hal itu. Sementara, kakak-kakaknya tertawa memperolok.


Luffy pantang menyerah. Ia berteriak, "Perjalanan kita masih berlanjut! Aku tidak akan ke mana-mana dan menunggumu di sini! Kalau kau tak juga kembali, biar saja aku mati kelaparan! Kaulah koki kami! Aku hanya memakan masakanmu!"

"Aku tak peduli meski aku kelaparan! Kau harus kembali, Sanji! Tanpamu ... aku tak akan bisa menjadi Raja Bajak Laut!"
Load disqus comments

0 komentar